ketika Raudhah jadi tempat menampakkan amal, bukan tempat istimewa, bukan tempat mustajab.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَلأَِنْ أُصَلِيَ فَيْ بَيْتِيْ أَحَبُّء إِلَيَّ مِنْ أَنْ أُصَلِّي فِيْ مَسْجِدِ إِلاَّ الْمَكْتُوْبَة
"Aku mengerjakan shalat di dalam rumahku lebih aku sukai daripada shalat di masjid kecuali yang maktubah / fardhu" [HR. Ibnu Majah]
Hafshah radhiallahu anha berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat dua rakaat fajar di rumahku dengan sangat cepat sebelum melaksanakan Shalat Shubuh" [HR. Ahmad]
=====
ketika Ruwaibidhah menguasai Masjid
mereka tak mengerti sembunyi amal
Di bulan Ramadhan, mereka shalat Ba'diyah Isya di Masjid sebulan penuh.
Padahal shalat Ba'diyah Isya lebih baik di tempat tersembunyi meskipun di bulan Ramadhan, meskipun di Madinah
Cara Imam Syafi'i agar orang-orang sembunyi amal
Imam Syafi'i berkata,
وقيام شهر رمضان فصلاة المنفرد احب الى منه
"Dan Qiyam bulan Ramadhan, maka shalat secara sendiri (munfarid) lebih aku senangi darinya."
Juga cara Umar bin Khattab
Ketika meninjau tarawih berjama'ah, Umar bin Khattab berkata,
artinya: "Sebaik-baik bid’ah adalah seperti ini. Namun mereka yang tidur dahulu lebih utama dari mereka yang shalat sekarang"
Sehingga cara beliau berdua membuat orang-orang dapat melakukan shalat ba'diyah Isya tersembunyi di rumah atau di hotel kecuali jika sedang i'tikaf.
Al-Marudzi mengatakan,
إن كثيرا من العلماء كانوا لا يتطوعون في المسجد
"Kebanyakan para ulama, mereka tidak mengerjakan shalat sunah di masjid" [Mukhtashar Qiyam Lail, hlm. 63]
"Sesungguhnya dianjurkan bagi seorang lelaki untuk mengkhususkan satu tempat dari rumahnya sebagai tempat megerjakan shalat nafilah. Adapun shalat fardhu dan I’tikaf sudah dimaklumi hanya dikerjakan di masjid" [Hasyiyah Ibni Abidin (2/441)]
Bisa jadi pandemi adalah ayat (tanda) dari Allah agar manusia lebih banyak lagi menyembunyikan amal.
Allahu a'lam.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ. (رواه مسلم)
"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa (Taqiy), kaya hati (Ghaniy), dan menyembunyikan amalannya (Khafiy)". [HR. Muslim]