Rabu, 24 Agustus 2022

Bukan Menjadi 73 Golongan

umat Nabi Muhammad bukan menjadi 73 golongan karena yang benar menurut Al Quran adalah : 

1. Zalimun Linafsihi (Ashabul Syimal) - Golongan Kiri 

2. Muqtashid (Ashabul Yamin) - Golongan Kanan 

3. Sabiqun bil Khairat 




Sabtu, 09 April 2022

Umat Terbaik

Allah berfirman, artinya begini:
"Dan demikian Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia" [QS al-Baqarah/2 : 143]

Allah berfirman, begini artinya:
"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka
* ada yang menzalimi diri sendiri,
* ada yang pertengahan
* dan ada yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar." [QS Fathir/35 :  32]

juga Allah berfirman, artinya begini:
dan kamu menjadi tiga golongan,
yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,
dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,
dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga). [QS al-Waqiah/56 : 7 - 10]

eh ... umat Nabi Muhammad menjadi 3 golongan terdiri dari 2 golongan akan masuk surga tidak memerlukan syafaat Nabi, sedangkan yang 1 golongan akan masuk Neraka kecuali mendapat syafaat Nabi.

namun ada manusia yang tidak percaya (tidak beriman) tentang itu, sehingga mengatakan umat Nabi Muhammad semuanya akan masuk Neraka kecuali hanya satu golongan yang selamat.

sangat berbeda dari yang dipahami oleh shahabat, yakni begini:

Ubaidillah Al-Ataki telah meriwayatkan dari Usman ibnu Suraqah (anak lelaki bibinya Umar ibnul Khattab) tentang makna firman-Nya: dan kamu menjadi tiga golongan. (Al-Waqi'ah: 7) Bahwa yang dua golongan masuk surga, sedangkan yang satu golongan masuk neraka. [sumber : Tafsir ibnu Katsir]

dan tidak ada yang disiksa di Neraka kecuali golongan kiri,

Nabi  ﷺ bersabda, begini artinya:
“Umatku ini adalah umat yang dirahmati. Tidak ada azab bagi mereka di akhirat. Azabnya adalah di dunia, berupa fitnah-fitnah, musibah-musibah, dan pembunuhan.” [HR Bukhari, Abu Daud, Ahmad]

manusia yang tidak mau beriman tentang itu menjadi bertambah kekafirannya ketika mengatakan golongan selamat dari umat Nabi Muhammad hanya satu golongan dan jumlahnya sangat sedikit.

sedangkan Allah berfirman, artinya begini:
"untuk golongan kanan,
segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian. " [QS al-Waqiah/56 : 38-40]

menurut urang Sunda adalah segolongan besar bukanlah sangat sedikit. sehingga yang benar adalah "Ahlus Sunnah sangat banyak", terdiri dari 2 golongan yang tidak memerlukan syafaat Nabi, telah disiksa di dunia semisal tertusuk duri, dsbnya, sebagai penghapus dosa.

Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah dari seorang Muslim yang tertusuk duri hingga apa-apa yang lebih berat darinya, kecuali dicatat baginya derajat dan dihapus darinya dengan hal itu kesalahan" [HR. Muslim]

jauhi 7 dosa yang membinasakan dan pelajari QS An Nisa 31 dan 48.

Islam akan kembali asing, belum terjadi. akan muncul Imam Mahdi dan turunnya Nabi Isa, Islam akan sangat berjaya.

May be an image of monument and text that says "HADITH ISLAM ASALNYA ASING DAN KANI KEMBALI ASING ↑ AKAN "Islam awal mulanya muncul dalam keadaan asing, dan AKAN kembali asing sebagaimana mulanya.""

Jumat, 18 Juni 2021

Bi'dah di Raudhah Karena Tidak Sembunyi Amal

ketika Raudhah jadi tempat menampakkan amal, bukan tempat istimewa, bukan tempat mustajab.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَلأَِنْ أُصَلِيَ فَيْ بَيْتِيْ أَحَبُّء إِلَيَّ مِنْ أَنْ أُصَلِّي فِيْ مَسْجِدِ إِلاَّ الْمَكْتُوْبَة
"Aku mengerjakan shalat di dalam rumahku lebih aku sukai daripada shalat di masjid kecuali yang maktubah / fardhu" [HR. Ibnu Majah]

Hafshah radhiallahu anha berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat dua rakaat fajar di rumahku dengan sangat cepat sebelum melaksanakan Shalat Shubuh" [HR. Ahmad]

=====

ketika Ruwaibidhah menguasai Masjid
mereka tak mengerti sembunyi amal

Di bulan Ramadhan, mereka shalat Ba'diyah Isya di Masjid sebulan penuh.

Padahal shalat Ba'diyah Isya lebih baik di tempat tersembunyi meskipun di bulan Ramadhan, meskipun di Madinah

Cara Imam Syafi'i agar orang-orang sembunyi amal

Imam Syafi'i berkata,
وقيام شهر رمضان فصلاة المنفرد احب الى منه
"Dan Qiyam bulan Ramadhan, maka shalat secara sendiri (munfarid) lebih aku senangi darinya."

Juga cara Umar bin Khattab

Ketika meninjau tarawih berjama'ah, Umar bin Khattab berkata,
artinya: "Sebaik-baik bid’ah adalah seperti ini. Namun mereka yang tidur dahulu lebih utama dari mereka yang shalat sekarang"

Sehingga cara beliau berdua membuat orang-orang dapat melakukan shalat ba'diyah Isya tersembunyi di rumah atau di hotel kecuali jika sedang i'tikaf.

Al-Marudzi mengatakan,

إن كثيرا من العلماء كانوا لا يتطوعون في المسجد

"Kebanyakan para ulama, mereka tidak mengerjakan shalat sunah di masjid" [Mukhtashar Qiyam Lail, hlm. 63]

"Sesungguhnya dianjurkan bagi seorang lelaki untuk mengkhususkan satu tempat dari rumahnya sebagai tempat megerjakan shalat nafilah. Adapun shalat fardhu dan I’tikaf sudah dimaklumi hanya dikerjakan di masjid" [Hasyiyah Ibni Abidin (2/441)]

Bisa jadi pandemi adalah ayat (tanda) dari Allah agar manusia lebih banyak lagi menyembunyikan amal.

Allahu a'lam.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ. (رواه مسلم)
"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa (Taqiy), kaya hati (Ghaniy), dan menyembunyikan amalannya (Khafiy)". [HR. Muslim]